Jumat, 22 November 2013

BISNIS BERETIKA


Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yangberkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil (fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal) tidak tergantungpada kedudukani individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan transaksi dan kegiatan yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Siapa yang perlu etika bisnis? Apakah produsen saja atau sebaliknya hanya konsumen saja yang perlu mengetahuinya. Pertanyaan ini dapat ditemukan jawabannya apabila kita mempelajari rangkaian perputaran hubungan sekitar kita. Bahwa ada suatu siklus tetap dimana ada hubungan saling memenuhi dan membutuhkan antar satu dengan yang lain, dalam hal ini kita sebut produsen dan konsumen. Jika rangkaian siklus tersebut berjalan dengan alami, maka akan kita lihat unsur pemenuhan yang seimbang, sementara bila ada satu saja rantai yang terputus maka akan membuat hubungan yang lain berubah pula. Demikian halnya dengan hubungan antara produsen dan konsumen, ada suatu aturan tidak tertulis bahwa hubungan saling membutuhkan tersebut akan terus berjalan bila kedua belah pihak menjalankan prinsip etika bisnis.

Apakah konsumen perlu juga menjalankan etika bisnis? Tentu saja. Jika pihak konsumen memenuhi etika bisnis maka secara tidak langsung dia juga akan menjadi mitra yang menguntungkan bagi suatu perusahaan/produsen. Kita ambil contoh sebagai berikut;
  1. Andi mengambul kredit sepeda motor melalui sebuah perusahaan pembiayaan dengan angsuran 36 kali. Namun baru sampai angsuran ke enam, Andi mulai terlambat membayar dan seterusnya dia tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran tersebut. Setelah melalui proses yang panjang akhirnya memang di temukan fakta bahwa ansi tidak memiliki itikad baik untuk memenuhi kewajibannya, bahkan dia menggadaikan motor yang belum lunas tersebut kepada pihak lain. Dalam hal ini tentu saja akan merugikan pihak
  2. Amir mengambil kredit untuk modal usahanya. Dia menggunakan uang pinjaman tersebut untuk menjalankan usahanya dengan sungguh-sungguh. Setelah sekian waktu usahanya mulai menampakkan hasil dan meraih keuntungan yang mana Amir mampu untuk menyeelesaikan kwewajibannya melunasi pinjaman sebelum waktu yang telah disepakati. Hal ini membuat perusahaan peminjaman senang melihat
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.

Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.

Sumber : http://sasjend.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar